![]() |
Image: nasionalkompas.com |
Meski patut disesalkan, penunjukan Wiranto sebagai Menko Polhukam oleh Jokowi kemarin siang sebenarnya tidak mengejutkan. Sejak awal jenderal pensiunan itu dan partainya adalah pendukung sang presiden. Bahkan dia harus menukar posisinya sekarang dengan dua jabatan menteri dari partainya pada komposisi kabinet sebelumnya.
Lagi pula, Jokowi sendiri sejak mula lebih menampilkan seorang pragmatis. Apalagi dalam isu2 hak asasi manusia, pandangannya kurang kuat dibanding obsesinya pada pembangunan. Fakta ini sudah sedemikian gamblang.
Jokowi pasti sudah menghitung dampak dari keputusannya. Dia akan ditinggalkan sebagian pendukungnya. Tetapi dia juga menyadari konsekuensi yang akan timbul pada pemerintahannya (dan obsesinya pada pembangunan) jika dia tidak mengakomodasi kekuatan2 politik baru dalam struktur kekuasaan negara yang dipimpinnya.
Politik memang bukan pacaran, tetapi sakitnya kadang sama,
0 Response to "Penunjukan Wiranto sebagai Menko Polhukam"
Post a Comment