Hubungan gelap antara Marx vs Hegel

Marx vs Hegel

Hubungan gelap antara Marx vs Hegel atau lebih tepatnya
hubungan antara Filsafat Marx vs Filsafat Hegel, adalah setara dengan gambaran atas keadaan setidaknya seratus tahun belakangan ini.

Abstraksi atas pemahaman ini adalah sebuah Filsafat baru bagi saya sendiri.
Hasil yang saya dapat lewat pemenelusuran lika-liku panjang antara dua pemikir besar marx vs hegel, yang akhirnya baru saya sadari sempat menenggelamkan saya kedalam dunia filsafat.
Dunia pemikiran yg dihuni para intelektual dari berbagai zaman yg saling mempengaruhi baik antara ide maupun gagasan yang satu dan yang lain sebagai kesadaran yg terus begerak me-ngevolusi pengetahuan dan pemaham yg hidup.

Baru-baru ini saya membaca sebuah pernyataan polos yg beredar dimedia dari seseorang yg bernama Zein ( 'Jenderal berbintang') yang kira-kira berbunyi begini ;
" Pemikiran Marx itu adalah sebuah utopis yg dipengaruhi oleh pemikir idealis yg bernama Hegel"
Saya tertawa sekaligus Menangis, tertawa karena itu diucapkan seorang yg sudah tua, dan menyadari seberapa banyak (atau memang sudah banyak) yg teracuni pikiranya akibat gonggongan anjing penguasa itu.
Marx vs Hegel adalah satu kesatuan yang satu, dua isi kepala yg berwujud satu ; DIALEKTIKA!
Jauh sebelum Marx vs Hegel dilahirkan, Dialektika sudah menemukan ciri-cirinya diera filsafat yunani kuno, namun penerapanya masihlah didasarkan pengaruh budaya yang memang kesadaran masyrakatnya masih bersahabat dengan para dewa.
Setelah melewati masa masa gelap yang panjang, diabad pertengahan kemudian, yang ditandai sebagai abad Pencerahan secara hampir bersamaan pergolakan diberbagai sektor, Agama-politik-ekonomi-ilmu pengetahuan merevolusi sejarah yg terus bergerak hingga,,,,
Tibalah dizaman dimana Hegel dimana dialektika yang lama terlupakan menemukan dirinya dalam kejeniusan seorang Hegel, dan karena idealimesnya yg mutlak, jadilah Dialektika ditanganya dalam bentuk yg agak rumit.

Dibelahan bumi yang lain, Karl Marx yang tak kalah jenius berdiri menantang, filsafat Dialektika hegel dikritisi secara tajam dari segala sisi yang dalam maknanya secara dialektiks atau dialektika itu sendiri.
Sekali lagi, dikarenakan Hegel adalah seorang idelis mutlak, maka kritik Marx terhadapnya, tidak berarti mengubah Dialektika itu sedikitpun.

Berangkat dari itu, sebagai pembuktian Marx atas kritiknya yang direspon oleh Hegel dengan "diam", Marx kemudian bergerak menelusuri sejarah yang jauh mundur kebelakang bahkan sebelum manusia ada.
Darimanakah asal segala sesuatu yang ada?
Karl Max menjawabnya dgn merumuskan dialektika filsafatnya sendiri yaitu,

MATERIALISME-DIALEKTIKA-HISTORIES
Dengan rumusan filsafat nya itulah Marx hendak mengatakan kepada Hegel bahwa sejarah digerakkan oleh materi, bukan dengan ide.
Dengan kata lain, Marx sebenarnya sedang menampar kesombongan Hegel yang setinggi langit agar tetap berpijak dibumi.

Dan terbukti bahwa Filsafat materialisme dialektika history-objektif yg dirumuskan Marx mampu menjawab pertanyaan paling mendasar yang ada dikepala manusia selama ini.
Inilah yang dimaksud Oleh Marx yg dinyatakanya dalam:
Ketika Dialektika ditangan Hegel berakhir dikepala, saya membalik-kan kekaki-nya.
Dan inilah yang sering disalah artikan banyak orang, bahkan tidak jarang mereka mengaku kaum intelektual, kelompok akademisi, dlsb,. Yang tidak paham apa itu dialektika, lalu sibuk membanding-bandingkan keduanya.

Padahal sebenarnya mereka belum atau tidak paham filsafat dalam konteks dialektika Marx atau Hegel.
Sebab memang dari segi prinsip dan penerapan dialektika baik Hegel ataupun Marx, isinya itu sama.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hubungan gelap antara Marx vs Hegel"

Post a Comment