Dua istilah tersebut menjadi populer karena dianggap bertentangan dengan kebudayan (patriarki). Biasanya yang berkarir adalah laki-laki dan yang mengurus keluarga adalah perempuan. Namun, kita tahu, kenyataan sering bertabrakan dengan kebiasaan.
Sejak tahun 1960-an, fenomena wanita karir telah menjadi isu penting. Berbagai aliran feminis--liberal, sosialis, radikal--menanggapinya secara beragam. Lepas dari perdebatan teoretisnya, fenomena ini sekarang rasanya telah menjadi "normal".
Belakangan, mungkin sejak akhir 1980-an, muncul fenomena family men--lelaki rumahan, lelaki yang lebih mencurahkan perhatian pokoknya pada tetek bengek rumah daripada kantor. Mereka tidak sungkan untuk mengasuh anak, misalnya, sesuatu yang jarang atau bahkan tidak pernah dilakukan oleh lelaki generasi sebelumnya.
Ke depan perdebatan mengenai peran "sosial" perempuan dan laki-laki akan semakin seru, sebab kategori biologis dan seksual sebagai pembeda di antara mereka tampaknya kurang lagi relevan. Akan tetapi masalahnya cukup pasti tidak akan dengan sendirinya selesai. Sebab, apakah yang dimaksud dengan "sosial" itu? Di mana batas-batasnya?
0 Response to "Career Women Family Y Men"
Post a Comment