Di tanah ini tuhan masih menangis
Meratapi rindu dan keringnya musim
Lalu senja menjadi guratan para burung-burung
Sehingga payung hitam tetap lesih di balik awan
Apakah para penyair sudah lupa menulis puisi rindu kepadamu?
Dengarlah sebatang suara parau
Yang memanggilmu sampai berdarah
Jadi isyarat kegelisahan purba
Pada senja yang kehilangan perempuannya
Lalu dendangkan nyanyian kemarau
Agar kering semua takdir
0 Response to "Puisi Hikayat Senja"
Post a Comment