Puisi Hikayat Senja

Puisi Hikayat Senja

HIKAYAT SENJA

Di tanah ini tuhan masih menangis

Meratapi rindu dan keringnya musim

Lalu senja menjadi guratan para burung-burung

Sehingga payung hitam tetap lesih di balik awan

Apakah para penyair sudah lupa menulis puisi rindu kepadamu?

Dengarlah sebatang suara parau

Yang memanggilmu sampai berdarah

Jadi isyarat kegelisahan purba

Pada senja yang kehilangan perempuannya

Lalu dendangkan nyanyian kemarau

Agar kering semua takdir

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Puisi Hikayat Senja"

Post a Comment